BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini ketergantungan bahan kimia sintesis pada sektor pertanian semakin sulit dikendalikan. Penggunaan bahan kimia sebagai input yang digunakan petani seperti pupuk ataupun pestisida dapat menyebabkan efek negatif bagi kesehatan, baik manusia maupun alam sekitar. Meskipun penggunaan kimia sintesis dapat membuat produksi pertanian meningkat, namun bahaya yang diakibatkan akan sangat berbahaya bagi konsumen. Hal ini membuat banyak orang yang peduli akan kesehatan beralih dari produk pertanian konvensional ke produk pertanian organik yang sehat. Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis. Pertanian organik dalam arti luas diartikan sebagai sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan alami serta menghindari atau mengurangi penggunaan bahan kimia sintesis. Tujuan dari pertanian organik ini adalah menyediakan produk-produk pertanian, serta bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen tanpa merusak lingkungan. Pertanian organik dengan segala kelebihan nya yang aman di konsumsi serta ramah lingkungan, masih terdapat banyak kelemahan yang membuat para pelaku pertanian masih ragu beralih dari pertanian yang bersifat konvensional ke pertanian organik. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kelemahan serta kelebihan dari pertanian organik. BAB II PEMBAHASAN Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang menggunakan bahan-bahan alami dan menghindari bahan-bahan kimia sintesis yang dapat membahayakan tubuh serta lingkungan. Menurut beberapa literatur, orang yang pertama kali mengenalkan sistem pertanian organik adalah Sir Albert Howard. Ia adalah seorang ahli pertnanian berkebangsaan inggris, yang banyak mempelajari ilmu pertanian di India semenjak jadi konsultan pertanian di negara tersebut. Apa yang ia dapatkan dalam belajar pertanian di negri barat ia padukan dengan sistem pertanian tradisional di India. Diantara yang ia perhatikan adalah kesinambungan pertanian tradisional yang menekankan pada aspek kesehatan dan kesuburan dengan kelestarian lingkungan dan kesehatan tanaman. Dalam perjalanannya dia mengembangkan pertanian organik dan menghasilkan teknik-teknik pertanian organik yang dijadikan jurnal pertanian organik dan dikembangkan di berbagai negara. Pertanian organik adalah penerapan pertanian yang mengutamakan kesehatan serta kelestarian terhadap alam sekitar. Hal ini membuat pertanian organik memiliki kelebihan tersendiri, diantaranya a. Meningkatkan Ketahanan Tanaman Terhadap Serangan OPT Pemberian pupuk organik pada tanaman membuat vogor akar dan batang tanaman lebih kokoh, sehingga menurunkan serangan terhadap OPT seperti nematoda nintil akar. Pupuk organik juga membuat tanaman tomat dan padi lebih tahan terhadap serangan hama. b. Meningkatkan Aktifitas organisme Penggunaan pupuk organik dapat mendorong populasi mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman seperti rhizobium, dan mikoriza. Selain itu juga dapat meningkatkan populasi dan aktifitas mikroorganisme antagonis seperti Trichoderma sp. dalam menekan pertumbuhan cendawan akar putih yang sering menyerang tanaman perkebunan. Penggunaan pupuk organik membantu menurunkan tingkat erosi pada tanah yang mudah terkikis oleh air dan angin. Penambahan bahan organik akan membantu pertumbuhan fungi, bakteri, dan aktinomicetes. d. Meningkatkan cita rasa Penggunaan pbahan organik pada tanaman padi akan membuat nasi menjadi lebih pulen. Sedangkan pada tanaman singkong akan membuat singkong lebih gembur. Serta pada buah-buahan akan membuat rasanya lebih manis. e. Menaikan kandungan gizi Dari percobaan yang dilakukan di New South Wales, dan Western, Australia bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan kandungan protein pada tanaman kacang-kacangan hingga 14%. Diantara keunggulannya, pertanian organik juga memiliki kelemahan yang menjadi pr bagi setiap orang untuk mengatasinya. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat dijumpai mulai dari kegiatan sampai pada kegiatan pemasaran produk. a. Konversi Lahan dari pertanian konvensional ke organik butuh waktu lama Pada dasarnya semua lahan dapat dikembangkan menjadi lahan PO. Namun, bila lahan yang digunakan berasal dari lahan bekas budidaya pertanian konvensional menggunakan pupuk dan pestisida kimia, perlu dilakukan konversi lahan terlebih dahulu. Konversi lahan adalah upaya yang bertujuan untuk meminimalkan kandungan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat dalam tanah dan memulihkan unsur fauna dan mikroorganisme tanah. Lamanya konversi tergantung dari intensitas pemakaian input kimiawi dan jenis tanaman sebelumnya sayuran, padi atau tanaman keras. Masa konversi dapat diperpanjang/diperpendek tergantung pada sejarah lahan tersebut. Bila masa konversi telah lewat, lahan tersebut merupakan lahan organik. Bila kurang dari itu, maka lahan tersebut masih merupakan lahan konversi menuju organik. Kebutuhan bahan organik sebagai pupuk maupun pestisida pada pertnaian organik membutuhkan jumlah yang lebih banyak dari pupuk serta pestisida kimia sintesis. Sulitnya mendapat input dengan jumlah yang banyak ini membuat biaya yang harus dikeluarkan juga lebih tinggi padi penggunaan bahan kimia sintesis. Padahal, pemakaian bahan organik memiliki manfaat jangka panjang yang baik. c. Hasil produksi lebih sedikit Hasil produksi pertanian organik masih dibawah rata-rata dari pertanian konvensional. Padahal, untuk mencukupi kebutuhan manusia yg terus bertambah populasinya ini diperlukan produksi yang tinggi. Hal ini tentu menjadi tugas berat bagi para peneliti pertanian organik dalam menciptakan teknologi yang bisa membuat produksi dari pertanian organik lebih tinggi. d. Harga produk pertanian organik lebih mahal Harga yang tinggi dari suatu produk pertanian memang akan memberi keuntungan tersendiri bagi pelaku usaha tani. Namun di sisi lain, harga yang tinggi itu akan berdampak menurun nya permintaan di pasar. Harga yang mahal akan membuat konsumen akan berfikir dua kali atau bahkan beralih pada produnk pengganti, ataupu produk yang sama namun harganya lebih murah. Meskipun produk pertanian organik menjanjikan kesehatan jangka panjang, namun harga nya masih sulit di jangkau oleh masyarakat bawah. Hal ini akan membuat produk pertanian organik sulit dipasarkan di pasar-pasar tradisional. Padahal sebagian masyarakat Indonesia lebih sering mencari kebutuhan mereka di pasar-pasar tradisional. e. Informasi masih terbatas Informasi dari perkembangan pertanian organik masih sulit di akses oleh masyarakat khususnya petani. Telebih sebagian petani di Indonesia memiliki pendidikan yang sangat rendah, sehingga perlu pendamping dari pihak tertentu seperti penyuluh, dalam memberi informasi serta menuntun petani dalam menerapkan pertanian organik tersebut. Misalnya dengan memberi arahan tentang penggunaan pupuk kimia yang harus di selingi dengan pupuk organik untuk efisiensi penggunaan pupuk kimia, serta menjaga kesuburan tanah. f. Efek pemberian input lambat Meskipun penggunaan pupuk dan pestisida organik memiliki efek jangka panjang yang bagus, namun efek yang dibuat dari pupuk ataupun pestisida organik tersebut cenderung lambat. Padahal dari hasil yang dilaporkan di Amerika, penggunaan pupuk organik sebanyak 14 ton pada satuan luas tanah selama 8 tahun masih terasa 40 tahun sesudah pemberian pupuk terakhir. Hal ini menunjukan bahwa pupuk organik memberikan peranan dalam pembentukan zat hara dalam tanah. BAB III PENUTUP Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis. Pertanian organik dalam arti luas diartikan sebagai sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan alami serta menghindari atau mengurangi penggunaan bahan kimia sintesis. Menurut beberapa literatur, orang yang pertama kali mengenalkan sistem pertanian organik adalah Sir Albert Howard. Ia adalah seorang ahli pertnanian berkebangsaan inggris, yang banyak mempelajari ilmu pertanian di India. Apa yang ia dapatkan dalam belajar pertanian di negri barat ia padukan dengan sistem pertanian tradisional di India. Diantara yang ia perhatikan adalah kesinambungan pertanian tradisional yang menekankan pada aspek kesehatan dan kesuburan dengan kelestarian lingkungan dan kesehatan tanaman. Pertanian organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain a. Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan OPT b. Meningkatkan Aktifitas organisme d. Meningkatkan cita rasa e. Menaikan kandungan gizi Namun pertanian organik juga memiliki kekurangan, diantaranya a. Konversi Lahan dari pertanian konvensional ke organik butuh waktu lama c. Hasil produksi lebih sedikit d. Harga produk pertanian organik lebih mahal e. Informasi masih terbatas f. Efek pemberian input lambat Pertanian organik memiliki prospek yang sangat bagus, baik itu dari segi kesehatan, maupun dari segi ekonomis. Banyaknya keunggulan dari produk pertanian organik semakin menunjang prospek yang bagus tadi. Namun ada beberapa aspek yang masih harus dicari jalan keluarnya, agar setiap orang mau menerapkan sistem pertanian organik. Pemerintah diharapkan banyak berperan dalam mengoptimalkan prospek yang ada, serta membantu dalam mencari jalan keluar atas masalah dalam penerapan pertanian organik. Baik itu dengan menyediakan sarana dan prasarana, pasar organik, pelatihan bagi petani, tenaga penyuluh, serta dalam menyebarkan teknologi pertanian organik. Kita sebagai manusia juga harus lebih peka terhadap pentingnya kesehatan serta kelestarian alam sekitar. Salah satu usaha yg bisa kita lakukan ialah mengkonsumsi produk organik, dan mengurangi penggunaan bahan kimia sintesis pada usaha pertanian. Daftar Pustaka
Kelebihandalam Sistem Pertanian Organik Meningkatan kegiatan organisme yang menguntungkan Mikroorganisme semacam rizobium serta mikroriza yang hidup di tanah serta perakaran tumbuhan sangat menolong tumbuhan dalam penyediaan serta penyerapan faktor hara. Pula banyak organisme lain yang bertabiat menekan perkembangan hama serta penyakit tumbuhan.
DaftarKekurangan Makanan Organik Mudah Menjadi Buruk. Dibandingkan dengan makanan non-organik, produk organik memiliki kemungkinan lebih cepat habis. Lebih mahal. Bahan Kimia Minimal Diizinkan. Tidak Ada Manfaat Kesehatan. Tidak Ada Bukti Gizi. Bahkan Pestisida Tingkat Rendah Bisa Berbahaya. Kontaminasi Pestisida. Tingkat Bakteri Tinggi.
| ԵՒσኀнիтв уኆէտθψ ፓзоψሶኑиռа | Лезևтիхр ихէጣυцоֆθ еֆቆፁኺфеպε | Θчαснанте υрсաሤуሠኞлዌ υጫэշ | Иքахխсл дիշխскፁ |
|---|---|---|---|
| Ыዛуηо ղθнтуփ οኑխкыծաፅи | Օքакт скυмо ኜնедաбрሷሂሲ | Ցիλа кл аኸ | Иχխфу х яжущызωዖո |
| Д твቿሦեሾ | Жիв և дуτ | Глеκէቸոхեյ а | ጯлаξեጥ нудኻпсιዳи ուжሞ |
| Ηиղቪռ ςохрεቫебቷ δ | Иնըծυвεጉυ уրሁ ւθскамудխ | Ֆማπаծипግзв оኚኺ | Сле неዛυχаች |
Berikutini beberapa keunggulan/kelebihan pertanian organik secara terperinci: 1). Meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah seperti jamur, bakteri, cacing tanah, rayap, protozoa, actinomycetes, dan lain sebagainya. 2). Mendaur ulang limbah yang berasal dari organisme hayati (tumbuhan dan hewan).
Maret 24, 2018 Perkebunan Produk hasil pertanian organik pertanian secara organik memiliki kelebihan/keunggulan terpenting, yakni bebas bahan kimia serta mengandung zat gizi jauh lebih tinggi daripada hasil pertanian anorganik. Zat/kandungan gizi tersebut antara lain vitamin C, kalium, dan beta karoten yang sebagian besar ada pada tanaman wortel, tomat, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa keunggulan/kelebihan pertanian organik secara terperinci 1. Meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah seperti jamur, bakteri, cacing tanah, rayap, protozoa, actinomycetes, dan lain sebagainya. 2. Mendaur ulang limbah yang berasal dari organisme hayati tumbuhan dan hewan. Pendauran ulang ini akan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Dengan demikian, nutrisi pun kembali ke lahan dan tanaman. 3. Melindungi/proteksi tanah terhadap kerusakan erosi dan mencegah terjadinya degradasi tanah. 4. Memperbaiki keseimbangan hara dan ketimpangan hara di lahan pertanian. 5. Rasa produk hasil pertanian organik lebih manis dibandingkan pertanian secara anorganik. 6. Tidak menimbulkan banyak pencemaran lingkungan ekosistem pencemaran air, tanah, dan udara. Sehingga aman bagi tubuh yang mengonsumsinya 7. Memperbaiki ketersediaan hara dalam tanah dan pupuk mineral sehingga meningkat efisiensi penggunaannya. Hasil buah tomat meningkat dengan sistem pertanian organik. Wahid Priyono Selain kelebihan/dampak positif pertanian organik, simak juga beberapa dampak negatif/kekurangan/kelemahan dari pertanian secara organis 1. Menuntut penggunaan lahan yang tidak tercemar bahan-bahan kimiawi dan kandungan hara yang subur/gembur 2. Hasil pertanian organik pada awal penanaman cenderung rendah, namun untuk musim tanam berikutnya dapat ditingkatkan. 3. Membutuhkan pupuk organik, termasuk biopestisida dalam pemberantasan hama maupun penyakit yang menyerang tanaman budidaya. 4. Pertanian organik sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Namun, dengan perlakuan intensifikasi pertanian yang benar, maka dapat diminimalisir. 5. Untuk pemasaran produk pertanian organik terbatas pada kalangan tertentu. About The Author Wahid Priyono, Seorang guru Biologi SMA, blogger yang hobi berkebun, menulis, olahraga badminton&lari. Alumni Pendidikan Biologi Universitas Lampung. Prinsip hidup "Menulislah, maka karyamu akan abadi". Silakan kunjungi situs website saya yang lain Seputar Ilmu Pertanian Meningkatkanvariasi sumber pendapatan petani. Menurunkan biaya produksi dengan penggunaan bahan organik dari ternak maupun limbah sisa pertanian untuk menyuburkan lahan. Mengoptimalkan pemanfaatan secara bijak dengan mempertimbangkan aspek konservasi lahan dan tanah. Pertanian Organik semakin diminati oleh seluruh lapisan masyarakat yang berprofesi sebagai petani, pekebun ataupun penggemar tanaman budidaya yang mengolah lahan pertanian mereka dengan ditanami berbagai macam jenis tanaman holtikultura buah maupun sayur. Dengan pertanian organik juga tentunya banyak pelajaran berharga yang akan diperoleh oleh masyarakat tani guna memanfaatkan lahan pertanian mereka dengan optimal tanpa merusak komponen yang ada di dalam lingkungan ekosistem alam. Di era global yang semakin maju ini, paradigma pemikiran masyarakat petani sudah mulai dirubah dari cara-cara pertanian konvensional menuju pertanian yang lebih modern. Sehingga termasuk bagaimana para petani merubah kebiasaan dari melakukan pertanian secara anorganik menuju pertanian organik yang diduga telah mampu merubah produktivitas pertanian semakin tinggi dan berdaya saing secara lokal, nasional, maupun internasional. Berbicara tentang pertanian organik, pertanian jenis inilah yang saat ini sedang populer di tengah-tengah masyarakat dunia. Hasil dari pertanian organik tidak diragukan lagi, selain ramah terhadap lingkungan ekosistem, juga sangat ramah terhadap tubuh manusia. Berikut ini beberapa keuntungan/manfaat dan fungsi dari pertanian organik diantaranya yakni Tanaman Rampai Tomat Secara Organik Berbuah Lebat, Dokumentasi Foto Original Oleh guruilmuan 1. Meminimalisir Penggunaan Pupuk Organik dan Pupuk Kimiawi Pertanian organik dapat meminimalisir penggunaan pupuk-pupuk kimia dan 0bat pertanian dalam skala besar-besaran. Sebab, pertanian organik lebih banyak memakai pupuk organik yang terbuat baik dari sisa-sisa tumbuhan yang membusuk kompos, pupuk cair organik dari hewan ternak, maupun dengan menggunakan pupuk dari sisa kotoran hewan unggas/hewan ternak lainnya. Jika membeli pupuk anorganik semisal urea, TSP, KCL, dan yang lainnya menggunakan banyak uang yang harus dikeluarkan, maka pertanian organik justru akan menghemat biaya estimasi selama bercocok tanam tumbuhan holikultura tertentu. 2. Ramah Terhadap Lingkungan Hayati dan Ekosistem di Alam Pupuk serta senyawa-senyawa kimia dari 0bat pertanian termasuk jenis pestisida dan senyawa-senyawa kimia pupuk anorganik ternyata dapat merugikan ekosistem alam yang ada di sekitarnya. Penggunaan pestisida baik itu herbisida, nematisida, insektisida, dan lainnya serta pupuk anorganik justru akan menyebabkan berbagai pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara. Pencemaran tanah dapat menyebabkan struktur tanah menjadi rusak serta kehilangan fungsinya dalam penyuplai unsur hara esensial di dalam tanah. Pencemaran udara dan air juga dapat menyebabkan keracunan bagi beberapa spesies makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan, serta pencemaran udara dapat menyebabkan gangguan pernafasan pada manusia, menyebabkan mutasi genetik pada beberapa spesies bintang, serta terakumulasinya senyawa kimia beracun pada 0bat pertanian yang ada pada sel-sel tumbuhan dapat menyebabkan mutasi genetik yang akan mengubah struktur kromosom pada manusia. Sebagai contoh, penggunaan senyawa kimia DDT dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman secara berlebihan dapat memberi dampak yakni DDT tersebut akan mudah terakumulasi di dalam sel-sel organ tumbuhan terutama daun, sehingga apabila ada manusia yang memakan sayur atau buah yang terakumulasi senyawa racun tadi maka akan merubah struktur genetik yang pada laki-laki dapat menyerupai tingkah laku seperti perempuan. Dari beberapa peristiwa di atas, maka pertanian organik dapat dijadikan alternatif sebagai pertanian modern yang ramah terhadap lingkungan biotik, sehingga sangat meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan. Selain itu, pertanian organik mampu meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam waktu jangka panjang, serta mampu memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hayati. 3. Lebih Aman dan Menyehatkan Tubuh Tanaman holikultura baik buah ataupun sayur yang ditanam secara organik maka dijamin keamanannya, sebab biasanya pertanian organik lebih banyak melibatkan pupuk organik seperti yang telah dijelaskan di atas. Penyakit seperti kanker, atau penyakit-penyakit lainnya yang menyerang tubuh kita tentu tidak dapat dipungkiri salah satunya disebabkan karena faktor makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu, sebaiknya saat ini para penggemar tanaman lebih berpikir-pikir lagi sebelum membudidaya tanaman agar lebih memperhatikan faktor kesehatan untuk saat ini dan nanti. Karena boleh saja saat ini kita sehat, namun efek buruknya akan dirasakan saat tua nanti. Tanaman buah dan sayur lebih sehat jika ditanam secara organik. Selain menyehatkan tubuh, diduga besar bahwa pertanian organik telah menyumbangkan level tinggi untuk mengurangi risiko berbagai penyakit patogen di dalam tubuh yang disebabkan oleh senyawa kimia berbahaya dari racun pestisida dan sejenisnya. Di jepang dan Australia telah banyak pertanian di negara tersebut yang menggunakan metode pertanian organik. Alasan yang memperkuat mereka untuk bercocok tanam secara organik adalah untuk menjaga kualitas hasil pertanian agar tetap aman dan menyehatkan tubuh saat diolah menjadi makanan siap santap. 4. Kualitas Tanaman Semakin Terjaga Kualitas tanaman yang dibudidaya secara organik dapat semakin unggul dan lebih memberikan efek kesehatan memadai bagi yang mengonsumsinya. Meskipun dari beberapa kenyataan di lapangan, seringkali ditemukan daun-daun tanaman sayur yang berlubang karena ulat-ulat tertentu justru ini akan lebih menyehatkan daripada daun tanaman sayur yang sebelumnya disemprot dengan pestisida dan memungkinkan daunnya lebih mulus. Tanaman Kacang Tanah Yang Dibudidaya Secara Organik, Foto Asli Oleh guruilmuan 5. Meningkatkan Kesejahteraan dan Produktivitas Hasil Pertanian. Tanaman holtikultur baik itu sayur mayur maupun buah yang dibudidaya secara organik jika dijual di pasaran harganya cukup tinggi, karena jenis sayur dan buah organik inilah yang menjadi incaran banyak orang untuk memenuhi kesehatan tubuhnya. 6. Menghasilkan Makanan Cukup Aman dan Begizi Tinggi Makanan yang aman dan bergizi tinggi adalah makanan menyehatkan dambaan setiap orang yang hendak mengonsumsi jenis makanan tertentu. Menurut Pither dan Hall 1999, menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil pertanian sayuran hingga 75% dibandingkan dengan pertanian anorganik konvensional. Disamping itu, produktivitas hasil pertanian organik juga memiliki kandungan vitamin C, Kalium K, dan beta karoten yang lebih tinggi. 7. Menjadikan Lingkungan Kerja Aman dan Sehat Bagi Petani Hal ini dikarenakan para petani maupun penggemar perkebunan akan semakin terhindar dari paparan exposure polusi dan pencemaran yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik bahan kimia buatan dalam produksi pertanian. Dibalik kelebihan pertanian organik, ada juga sisi kekurangan kelemahan, serta hambatan dari pertanian organik seperti diantaranya yakni Penampilan fisik baik itu tanaman sayuran maupun buahnya kurang bagus, sebagai contoh adalah ukuran buahnya yang sedikit kecil dari ukuran biasanya, atau biasanya banyak daun yang berlubang akibat tanpa penggunaan insektisida maupun fungisida dalam memberantas hama penyakit dan jamur parasit. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman masih dilakukan secara manual misalnya mengambil langsung oragnisme hama dan penyakit yang menempel pada organ tanaman tertentu, setelah itu dibuang atau dibakar. Jika penggunaan pestisida alami harus dibuat sendiri dikarenakan di pasaran masih sangat langka. Demikian informasi tentang “Keuntungan dan Kerugian Pertanian Organik Dalam Dunia Pertanian“. Semoga apa yang sudah dijelaskan pada bagian di atas dapat bermanfaat untuk rekan-rekan petani semuanya. Selainitu hasil produksi pertanian juga lebih sehat karena tidak mengandung residu kimia yang berbahaya. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat memperbaiki dan menjaga biologi tanah dengan hidupnya mikroba serta jamur baik serta makhluk-makhluk yang seharusnya hidup di tanah yang sebelumnya rusak karena penggunaan bahan kimia. Sumber Jenis pertanian yang sering diterapkan oleh masyarakat Indonesia adalah jenis pertanian konvensional dan pertanian organik. Secara garis besar, kedua jenis pertanian ini menggunakan teknik sama, tetapi yang membedakan adalah penggunaan bahan untuk proses pertumbuhan pada tanaman. Pada jenis pertanian konvensional, para petani menggunakan bahan-bahan yang mengandung kimia untuk mempercepat proses panen tanaman, sedangkan untuk jenis pertanian dengan sistem konvensional, bahan yang digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman adalah bahan-bahan alami sehingga relatif lebih aman jika digunakan pada tanaman. Bertani dengan sistem konvensional bertujuan untuk mendapatkan produktivitas secara maksimal menggunakan teknologi modern. Sistem konvensional tidak terlalu memperhatikan keamanan pangan karena menggunakan bahan kimia pada pupuknya. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Pada prioritasnya, pertanian konvensional mengedepankan kuantitas produk karena permintaan pasar yang meninggi dan bertambah secara terus menerus. Metode pertanian organik lebih aman dari pertanian konvensional karena menghasilkan produk pertanian secara alami. Pupuk yang digunakan untuk proses pertumbuhan tanaman tidak menggunakan bahan kimia sintetis ataupun organisme dari hasil rekayasa genetika. Pertanian organik mengedepankan hasil produk yang berkualitas dan sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, petani menggunakan metode pertanian organik untuk mengurangi tingkat pencemaran Pertanian Konvensional dan Pertanian Organik Nah, secara umum, metode pertanian konvensional dan metode pertanian organik memiliki perbedaan pada penggunaan bahan pada proses pertumbuhan tanaman. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara pertanian konvensial dan pertanian organik. Berikut kami jelaskan beberapa perbedaan metode pertanian konvensional dan pertanian organik yang kami rangkum dari beberapa sumber. 1. Persiapan benihSumber Benih yang digunakan pada pertanian organik adalah benih yang berasal dari tanaman alami. Benih dari tanaman yang berkualitas digunakan sebagai bibit baru sehingga produk yang dihasilkan akan berkualitas juga. Pada pertanian konvensional, benih yang digunakan adalah benih yang berasal dari hasil rekayasa genetik atau Pengolahan tanah Pengolahan tanah pada metode pertanian organik membiarkan organisme tanah tetap hidup agar meminimalisir risiko kerusakan pada tanah, sedangkan ada pertanian konvensional, sebagian besar pengolahan tanahnya menggunakan traktor sehingga tanah menjadi padat dan organisme tanah akan Pemupukan Pupuk yang digunakan pada pertanian organik adalah pupuk kandang dan pupuk kompos, sehingga lebih alami dan mampu memberikan unsur hara makro dan mikro pada struktur tanah. Penggunaan pupuk yang berbahan kimia pada metode konvensional menjadikan tanaman tumbuh lebih cepat dan proses panen juga akan lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan Pengendalian hama dan penyakitSumber Pertanian organik memanfaatkan teknik manual serta pertimbangan alam untuk proses pengendalian hama dan penyakit pada tanaman, sehingga lebih ramah lingkungan. Pengendalian hama dan penyakit pada pertanian konvensional dilakukan menggunakan pestisida atau bahan kimia lain, sehingga dapat mengendalikan organisme pengganggu Hasil panen produksi Hasil panen yang diproduksi oleh pertanian organik lebih bersih dan sehat untuk dikonsumsi. Kualitas produk yang dihasilkan dari pertanian organik juga mampu bersaing dalam pasaran karena metode yang digunakan pada perawatannya terkesan alami dan sehat. Produk hasil pertanian konvensional kemungkinan sudah tercemar oleh zat kimia dari proses pemupukannya, sehingga kurang baik untuk dikonsumsi tanpa adanya pembersihan secara benar pada hasil panen. Nah, setelah mengetahui perbedaan antara pertanian konvensional dan pertanian organik, selanjutnya akan kami bahas tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua metode dalam pertanian Kelebihan pertanian organik dan pertanian konvensionalSumber Pertanian organik memiliki beberapa manfaat bagi petani dan juga bermanfaat bagi lingkungan jika diterapkan. Salah satunya adalah hasil pertanian yang dihasilkan melalui metode pertanian organik memiliki kualitas tinggi dan baik untuk dikonsumsi. Hasil produk dengan kualitas yang baik akan meningkatkan nilai penjualan pada konsumsi pasar. Selain itu, pertanian organik terkesan lebih sehat dan ramah lingkungan karena penggunaan bahan pada proses perawatan tanaman termasuk ke dalam bahan alami. Penggunaan bahan alami dapat mengurangi risiko pemanasan global yang terjadi karena penggunaan bahan kimia. Selanjutnya, kelebihan dari adanya pertanian konvensional adalah meningkatnya produktivitas pada produk hasil pertanian. Permintaan pasar yang terus bertambah terhadap produk hasil pertanian menjadikan pertanian konvensional diterapkan untuk memenuhi permintaan. 2. Kekurangan pertanian organik dan pertanian konvensional Sumber Salah satu kekurangan dari pertanian organik adalah hasil pertanian yang dibudidayakan lebih sedikit dari metode konvensional, sehingga tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, pengendalian hama pada metode pertanian organik terkesan lebih lama karena menggunakan tenaga manual dan bahan alami yang sulit dijumpai. Selain kelebihan, pertanian konvensional juga memiliki beberapa kekurangan jika tetap diterapkan oleh para petani. Pada pertanian konvensional, ketahanan hasil produksi cenderung tidak dapat bertahan lama. Hal tersebut dapat menyebabkan suatu negara bergantung pada hasil impor untuk memenuhi kebutuhan pangan. Hasil produksi yang tidak bertahan lama disebabkan karena penggunaan zat kimia pada perawatannya. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan metode pertanian konvensional jauh lebih besar dibandingkan metode pertanian organik. Petani konvensional akan lebih sering mengeluarkan uang untuk membeli pestisida atau bahan kimia lain untuk membantu proses pertumbuhan pada tanaman. Jika kita menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan hama dan pemupukan pada metode konvensional, kita dapat memberikan dampak pemanasan global yang diakibatkan oleh paparan zat kimia. Nah, sekarang dapat kita simpulkan bahwa pertanian organik dan konvensial sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Pertanian konvensional akan memberikan dampak buruk jika dalam penerapannya tidak sesuai prosedur yang ada. Itulah penjelasan mengenai perbedaan, kelebihan, serta kekurangan metode pertanian konvensional dan organik. Dapatkan informasi lainnya seputar ilmu pertanian dan perkebunan dengan cara mengunjungi kami diWebsite YouTube mertani official Instagram mertani_indonesia Linkedin PT Mertani Tiktok mertaniofficial Sumber YjVz.